Rabu, 04 Juni 2008
Minggu, 01 Juni 2008
Computer Hardware VIA Chipset
SPECIFICATIONS:
CPU - Supports 64-bit AMD Sempron, Athlon 64/Athlon 64 X2
processor (Socket AM2).
Supports Sempron CPU: 3000+, 3200+, 3400+, 3500+, 3600+,
3800+.
Supports Athlon 64 CPU: 3500+, 3800+
Supports Athlon 64 X2 CPU: 3800+, 4000+, 4200, 4400+, 4600+,
4800+, 5000+, 5200+.
BIOS - The mainboard BIOS provides "Plug & Play" BIOS which detects
the peripheral devices and expansion cards of the board
automatically.
The mainboard provides a Desktop Management Interface (DMI)
function which records your mainboard specifications.
CHIPSET - VIA K8M800 Chipset
- HyperTransport connection to AMD Next Generation of CPU;
FSB Speed up to 800 MHz (1600 MT/s).
- 8 or 16-bit control/address. data transfer both
directions.
- 800/600/400/200 MHz "Double Data Rate" operation both
directions.
VIA VT8237R Plus Chipset
MAIN MEMORY - Supports dual channel DDR2 533/667/800, using two 240-pin
DDR2 DIMMs.
Supports the memory size up to 2GB
Supports 1.8v DDR2 SDRAM DIMM
EXPANSION - (1) 32-bit AGP (Accelerated Graphics Port) 1.5V 4x/8x slot
(3) 32-bit Master PCI Bus slots
Supports 3.3V/5V PCI bus Interface
IDE/SATA - An IDE controller on the VIA 8237R chipset provides IDE
HDD/CD-ROM with PIO, Bus Master and Ultra DMA133/100/66
operation modes.
- Can connect up to 2 IDE devices
VIA RAID supports 2 SATA ports (SATA1-2). Transfer rate is
up to 150MB/s.
VIA RAID (Software)
- Supports up to 2 SATA
- RAID 0 or 1 is supported
AUDIO - Integrated Realtek ALC655
- Compliance with AC97' v2.3 spec
- Compliant with PC2001 audio performance requirement
VIDEO - Integrated Graphics shared up to 64MB
ETHERNET - Single LAN supports 10/100 Fast Ethernet by Realtek 8201CL
FIREWIRE - None
I/O PORTS - (1) floppy port supports 1 FDD with 360K, 720K, 1.2M, 1.44M
and 2.88Mbytes.
(2) Serial ports
(1) Parallel port supports SPP/EPP/ECP mode
(1) Audio jack (5-in-1)
(8) USB 2.0 ports (Rear x 4/Front x 4)
(1) RJ45 LAN jack
(1) 15-pin VGA port
(1) SPDIF pinheader
(1) CD-in pinheader
(1) IrDA pinheader
(2) PS/2 ports (for keyboard & mouse
DIMENSIONS - 9.55 in (L) x 8.1 (W) mATX Form Factor, 6 mounting holes
Rabu, 28 Mei 2008
3 Mahasiswa 'HIlang' Usai Demo BBM
Para aktivis mahasiswa di Makassar sedang resah. Tiga rekannya 'menghilang' pascamengikuti aksi menolak kenaikan harga BBM
Ketiga mahasiswa yang hilang itu adalah Yahya Maulana (mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar), Rauf (mahasiswa UIN Alauddin), dan Hendra (mahasiswa UIN Alauddin).
Berdasarkan kronologi yang dibuat oleh mahasiswa UIN Alauddin, Yahya Maulana menghilang sejak pukul 19.00 Wita, Selasa (27/5) kemarin. Diduga Yahya ditangkap polisi setelah beberapa jam sebelumnya mengikuti aksi bersama dengan mahasiswa UIN menolak kenaikan harga BBM.
Kemudian, pada pukul 00.18 Wita, Rabu (28/5), Rauf yang merupakan Ketua BEM Fakultas Syariah UIN Alauddin dan Hendra yang merupakan Ketua HMI Komisariat Fakultas Syariah UIN Alauddin, juga tiba-tiba hilang. Terakhir, Rauf dan Hendra diketahui berkumpul di kafe Gapensi yang terletak di depan Benteng Ujung Pandang. Saat itu, keduanya menuju kafe tersebut dengan berboncengan naik sepeda motor Yamaha F1ZR warna putih dengan nomor plat DD 3682 VT.
Menurut Rizal, salah satu mahasiswa UIN Alauddin, rekan-rekan mahasiswa sudah menghubungi telepon genggam Rauf dan Hendra. Namun, telepon keduanya tak bisa dihubungi. Pihak keluarga juga tidak mengetahui di mana keberadaan tiga mahasiswa itu.
PR III UIN Alauddin, Salehudin Yasin, telah menginstruksikan kepada para mahasiswa untuk mencari terlebih dulu para mahasiswa yang hilang itu. "Kalau memang ternyata mereka betul hilang, kami berusaha mempersiapkan tim pencarian. Saya juga sudah menghubungi pihak kepolisian, tapi kata mereka, tidak ada yang diculik," kata Salehudin.
Sementara itu Kapolres Makassar Timur AKBP Kamaruddin membantah isu bahwa polisi telah menculik mereka. Menurut Kapolres, isu bahwa tiga mahasiswa itu diculik polisi hanyalah isu murahan. "Tidak betul mereka diculik oleh polisi. Mereka bikin isu miring buat menekan pihak kepolisian yang ujung-ujungnya minta copot Kapolres. Saya sendiri tidak terpengaruh," kata Kapolres.
Meski begitu, Kapolres akan tetap melakukan penyelidikan apakah memang benar ada 3 mahasiswa yang hilang. "Kami juga akan menyelidiki siapa yang membuat isu atau provokator isu penculikan tersebut," jelas Kapolres.
Disembunyikan di mana ???
Demo Mahasiswa Terancam Kehilangan Simpati Rakyat
Unjuk rasa mahasiswa sekarang ini, kerap dibarengi penutupan jalan dan pembakaran ban. Bahkan, unjuk rasa dinodai dengan aksi pemukulan. Hal ini sangat berbeda saat aksi tahun 1998 yang mendapat simpati rakyat.
Aksi yang dilakukan ratusan ribu mahasiswa saat menurunkan Soeharto mendapat dukungan luas rakyat. Itu dibuktikan, salah satunya dengan kerelaaan sebagian masyarakat yang memberikan makanan kepada para pengunjuk rasa yang ketika itu menginap di DPR.
Namun aksi mahasiswa kali ini justru mendapat kecaman dari masyarakat. Contoh saat aksi mahasiswa UKI, Cawang yang menutup Jalan Mayjen Sutoyo maupun aksi penganiayaan terhadap anggota Polsek Kebayoran Baru Iptu Henryco Manurung oleh mahasiswa di depan kampus Moestopo.
Ini sangat terlihat dari berbagai komentar pembaca detikcom yang mengutuk aksi mahasiswa itu. Komentar yang jumlahnya hingga ratusan itu menyayangkan aksi mahasiswa yang dinilai tidak mencerminkan jati diri mahasiswa. "Mahasiswa kok, bukannya mengedepankan intelektual, malah kekerasan," kata Eka, salah satu pembaca detikcom.
"Mahasiswa sekarang kok demonya nggak bermutu. Tawuranlah, bikin macet, malah mukul polisi," komentar Dudes, pembaca detikcom lainnya.
Retno, pembaca detikcom lainnya membandingkan aksi mahasiswa sekarang ini dengan aksi tahun 1998 saat menumbangkan rezim Soeharto. "Dulu tuh kalau ada demo mahasiswa kita malah senang melihat. Tapi sekarang kok, malah menyusahkan rakyat," ujarnya.
Viryan, mantan aktivis mahasiswa 1998 mengakui, ada disorientasi gerakan mahasiswa sekarang ini. Dulu pada tahun 1998, gerakan mahasiswa lebih pada diskursus di lingkaran kampus sebelum turun ke jalan.
"Sebelum turun ke jalan jadi ada proses panjang. Berbeda dengan saat ini yang langsung turun ke jalan," kata mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Untan, Pontianak, Rabu (28/5/2008).
Namun ada perpektif lainnya untuk menyikapi aksi mahasiswa saat ini. Sikap mahasiswa itu bisa dimaklumi akibat sikap para elit politik di luar batas-batas kepatutan reformasi. "Agenda reformasi tidak dijalankan elit politik, tapi malah menyengsarakan rakyat. Wajar jika mahasiswa marah," ujarnya.
